Rabu, 18 September 2013
langkah-langkah melakukan wawancara
1. Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
2. Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
3. Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
4. Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat
sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.
Cara membuat proposal
Cara Membuat Proposal - Peluang usaha yang ada saat ini sangat luas bila kita dapat melihatnya secara jeli. Ada pepetah yang mengatakan jika peluang atau kesempatan itu tidak datang dua kali, oleh sebab itu kita harus dapat memanfaatkan peluang tersebut secara bijaksana. Salah satu cara untuk mengambil peluang usaha yang ada tersebut adalah dengan membuat perancanaan bisnis. Perencanaan bisnis dibuat agar kita dapat melihat peluang yang ada tersebut dapat menghasilkan keuntungan atau tidak. Perencanaan bisnis biasanya dituangkan dalam bentuk proposal bisnis. Proposal bisnis ini dapat berfungsi sebagai alat dalam mencari rekan bisnis seperti investor, sponsor, atau pun sebagai sarana untuk meyakinkan pihak klien terhadap jasa atau produk yang di tawarkan.
Membuat proposal bisnis yang sukses harus memiliki keterampilan yang khusus, tidak semua orang dapat membuat proposal bisnis dengan baik dan benar serta menarik. Proposal bisnis yang kurang menarik biasanya kurang mendapat respon yang baik dari investor ataupun pelanggan.
Dengan menyusun proposal bisnis dengan baik dan benar maka kita telah melakukan perencanaan terhadap peluang bisnis akan kita jalani. Ada prolog dari David J. Schwartz yang mengatakan ”Jika Anda Merencanakan Kegagalan, Itu Berarti Anda Merencanakan Untuk Gagal”.
Sebenarnya dalam pembuatan proposal yang baik dan mengena, saya sarankan anda dalam menulis proposal memposisikan diri menjadi si pembaca proposal (target audience). Anggap target audience adalah orang yang benar-benar tidak mengerti mengenai bisnis anda, gunakan bahasa yang attractive, jangan terlalu resmi. Jelaskan maksud, proses, dan tujuan proposal anda dibuat dengan jelas dan ringkas.
Untuk proposal partnership EO saya sarankan anda untuk menjelaskan :
1. perkenalkan siapa diri anda secara profesional (menjual siapa diri anda)
2. jelaskan apa tujuan anda mengadakan kegiatan acara tersebut baik dari sisi aspek sosial dan aspek bisnisnya
3. jelaskan keuntungan sang sponsorship jika mereka ikut mensponsori kegiatan acara anda ditinjau dari sisi bisnis sang sponsorship
4. detail kegiatan acara anda
5. jelaskan aspek biaya yang anda lempar untuk pembiayaan kepada sponsorship
6. jelaskan program sponsorship yang anda tawarkan secara detail beserta biayanya
Daftar isi proposal yang saya sarankan adalah sebagai berikut:
1. Cover Proposal
2. Hak Cipta Proposal
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
i. Latar Belakang
ii. Maksud dan Tujuan
5. Aspek Organisasi
6. Aspek Kegiatan Acara
i. Nama Kegiatan
ii. Keunikan Acara
iii. Tujuan Acara
iv. Sasaran
v. Jadwal Pelaksanaan Acara
vi. Rincian Kegiatan Acara
7. Aspek Keuangan dan Biaya
8. Penyelenggara Acara
9. Penawaran Kerjasama Sponsorship
i. Sponsor Tunggal
ii. Sponsor Utama
iii. Sponsor Pendaping
iv. Sponsor Lain
10. Penutup
Membuat proposal bisnis yang sukses harus memiliki keterampilan yang khusus, tidak semua orang dapat membuat proposal bisnis dengan baik dan benar serta menarik. Proposal bisnis yang kurang menarik biasanya kurang mendapat respon yang baik dari investor ataupun pelanggan.
Dengan menyusun proposal bisnis dengan baik dan benar maka kita telah melakukan perencanaan terhadap peluang bisnis akan kita jalani. Ada prolog dari David J. Schwartz yang mengatakan ”Jika Anda Merencanakan Kegagalan, Itu Berarti Anda Merencanakan Untuk Gagal”.
Sebenarnya dalam pembuatan proposal yang baik dan mengena, saya sarankan anda dalam menulis proposal memposisikan diri menjadi si pembaca proposal (target audience). Anggap target audience adalah orang yang benar-benar tidak mengerti mengenai bisnis anda, gunakan bahasa yang attractive, jangan terlalu resmi. Jelaskan maksud, proses, dan tujuan proposal anda dibuat dengan jelas dan ringkas.
Untuk proposal partnership EO saya sarankan anda untuk menjelaskan :
1. perkenalkan siapa diri anda secara profesional (menjual siapa diri anda)
2. jelaskan apa tujuan anda mengadakan kegiatan acara tersebut baik dari sisi aspek sosial dan aspek bisnisnya
3. jelaskan keuntungan sang sponsorship jika mereka ikut mensponsori kegiatan acara anda ditinjau dari sisi bisnis sang sponsorship
4. detail kegiatan acara anda
5. jelaskan aspek biaya yang anda lempar untuk pembiayaan kepada sponsorship
6. jelaskan program sponsorship yang anda tawarkan secara detail beserta biayanya
Daftar isi proposal yang saya sarankan adalah sebagai berikut:
1. Cover Proposal
2. Hak Cipta Proposal
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
i. Latar Belakang
ii. Maksud dan Tujuan
5. Aspek Organisasi
6. Aspek Kegiatan Acara
i. Nama Kegiatan
ii. Keunikan Acara
iii. Tujuan Acara
iv. Sasaran
v. Jadwal Pelaksanaan Acara
vi. Rincian Kegiatan Acara
7. Aspek Keuangan dan Biaya
8. Penyelenggara Acara
9. Penawaran Kerjasama Sponsorship
i. Sponsor Tunggal
ii. Sponsor Utama
iii. Sponsor Pendaping
iv. Sponsor Lain
10. Penutup
Jenis-Jenis Majas
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas Perbandingan
- Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
- Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
- Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
- Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata sepertilayaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
- Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
- Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
- Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
- Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
- Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
- Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
- Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
- Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
- Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
- Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
- Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
- Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
- Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
- Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
- Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
- Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
- Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
- Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
- Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
- Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Majas Sindiran
- Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
- Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
- Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
- Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
- Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas Penegasan
- Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
- Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
- Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
- Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
- Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
- Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
- Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
- Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
- Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
- Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
- Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
- Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
- Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
- Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
- Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
- Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
- Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
- Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
- Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
- Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
- Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
- Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
- Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
- Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
- Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas Pertentangan
- Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
- Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
- Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
- Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
- Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.
JENIS-JENIS FRASE
Jenis frase berdasarkan kategori sebagai berikut:
1.Frase nominal merupakan frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. contohnya,
- Rasuna said termasuk kaum muda yang berpikiran maju.
Frase kaum muda termasuk golongan frase nominal. begitu juga frase maju baru termasuk golongan frase nominal.contoh lainnya yaitu:
- gedung sekolah
- rumah bersih
2.frase verbal merupakan frase yang memiliki kesamaan distribusi dengan kata verbal. contohnya,
- ia pernah belajar pada associated command and general staff college.
frase pernah belajar termasuk golongan frase verba.
3.frase bilangan merupakan frase yang mempunyai distribusi yang samaq dengan kata bilangan. contohnya, tiga ekor,
4.frase keterangan merupakan frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata keterangan. contohnya, tadi pagi, kemarin pagi.
5. frase depan merupakan frase yang terdiri atas kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata / frase aksinya. contohnya, disebuah rumah, sejak tadi pagi.
nah, dapatkah kamu menunjukkan contoh lainnya? carilah didalam bacaan-bacaan halaman 41, 43, 45, 46, 49, dan 52 pada pembelajaran sebelumnya!
adapun frase berdasarka konstruksi dapat di bedakan menjadi dua, yakni frase eksosentrik dan frase endosentrik.berikut ini uraiannya:
1. frase eksosentruk merupakan frase yang komponen-komponennya tidak berperilaku yang sama dengan keseluruhannya. misalnya, frase di sekolah, yang terdiri atas komponen di dan sekolah. frase ini dapat mengisi fungsi keterangan, misalnya dalam kalimat berikut.
rinny berdagang di sekolah.
baik komponen di atau sekolah tidak dapat menduduki fungsi keterangan dalam kalimat tersebut. akhirya, kalimat pun tidak berterima jika keduanya dipisahkan dan menduduki salah satu fungsi dalam kalimat. contohnya,
- rinni berdagang di
- rinni berdagang di sekolah
2. frase endosentrik merupakan frase yang komponen-komponennya berperilaku yang sama dengan keseluruhannya. jadi, salah satu komponennya dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. contohnya, frase sedang menyapu dalam kalimat berikut.
- paman sedang menyapu di halaman.
- paman menyapu di halaman.
selain itu,dad pula frase yang memiliki makna ambigu atau makna ganda. perhatikanlah kalimat berikut!
- orang tua sedang ,membersihkan rumah.
kata orang tua memiliki makna ganda yakni orang yang tua atau ibu bapak. hal ini akan menimbulkan penafsiran ganda jika tidak di berikan katarangan yang mendukung, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya.
jadi,kesimpulan dalam frase ini merupakan gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim.karena ini juga merupakan pelajaran utama bahasa
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu Budha Dan Islam Di Indonesia
Banyak benda-benda peninggalan kerajaan-kerajaan yang sampai saat ini masih dapat kita saksikan. Benda-benda peninggalan bersejarah tersebut sebagai bukti bagi kita bahwa nenek moyang telah menguasai teknologi yang tinggi. Mari kita pelajari sebagian dari benda-benda peninggalan bersejarah tersebut melalui kajian di bawah ini.
- A. Benda Peninggalan Bersejarah pada Masa Hindu Budha
1. Candi
Candi Borobudur (Budha)
|
Candi umumnya terbuat dari batu maupun batu bata, sehingga bisa bertahan sampai sekarang. Candi erat hubungannya dengan keagamaan sehingga bersifat suci. Fungsi bangunan candi bagi umat Hindu adalah untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Bagi umat Hindu di Indonesia, fungsi candi adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Candi yang bercorak Buddha fungsinya untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa.
Bangunan candi merupakan salah satu sumber sejarah. Bangunan candi merupakan bukti peninggalan kerajaan tertentu. Misalnya sumber sejarah yang menjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno seperti candi-candi pegunungan Dieng dan Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah bagian utara. Di Jawa Tengah bagian selatan juga ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan Candi Sambi Sari.
2. Prasasti
Prasasti Yupa
|
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu. Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu.
Prasasti tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad ke-5, yaitu peninggalan Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai dan peninggalan Raja Purnawarman dari Kerajaan
Tarumanegara. Isi prasasti sebagian besar mengagungkan keperkasaan raja.
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, di dekat muara sungai Cisadane Bogor. Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri atas 4 baris syair. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Raja Purnawarman merupakan salah seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno.
3. Arca
Arca Prajnaparamita (Kediri)
|
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi simbol telah bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama Hindu di antaranya Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa tersebut biasanya disebut Trimurti. Di dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya sangat sederhana, tanpa hiasan, hanya memakai jubah.
4. Karya Sastra
Peninggalan bersejarah yang lain adalah karya sastra. Keberadaan Kerajaan Kediri diketahui dari hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah Kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Karya sastra tersebut menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari. Selain itu, ada Kitab Pararaton yang menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besaradalah mitos atau dongeng, tetapi dari Kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.
B. Benda Peninggalan Bersejarah pada Masa Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman. Agama Islam disebarluaskan oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Perkembangan agama Islam diiringi dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut meninggalkan berbagai peninggalan sejarah.
1. Masjid
Masjid merupakan bangunan yang digunakan oleh umat Islam untuk beribadah. Setelah masuknya agama Islam di Indonesia, bangunan masjid banyak didirikan di Indonesia.
Masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri sebagai berikut.
- Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dan tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil misalnya 1, 3, atau 5. Biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut Mustaka.
- Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang. Masjid kuno biasanya dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan azan atau panggilan salat.
- Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Contoh masjid kuno adalah Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati di Cirebon, dan Masjid Kudus. Apakah di daerahmu terdapat bangunan masjid kuno? Kalau ada, apakah ciri-cirinya, sesuai dengan uraian dalam buku ini?
2. Makam
Makam merupakan tempat dikuburkannya orang yang telah meninggal dunia. Bagi umat beragama Islam, orang yang telah meninggal harus segera dikubur. Ciri-ciri makam kuno yang ada di Indonesia antara lain:
- Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.
- Makam terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan jirat atau kijing, nisannya juga terbuat dari batu.
- Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.
- Makam dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam lain atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).
- Di dekat makam biasanya dibangun masjid. Sehingga disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.
3. Kesenian
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias masjid atau makam Islam berupa sulur tumbuh-tumbuhan. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan. Masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu. Tulisan Arab Melayu biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu.
Huruf Arab juga berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran dan gambar wayang.
Sedangkan seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Buddha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Bentuk seni sastra yang berkembang antara lain:
- Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam.
- Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton yang sering dianggap sebagai peristiwa sejarah. Contohnya Babad Tanah Jawi.
- Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf, contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang.
- Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan.
Bentuk kesenian yang lain adalah seni suara dan seni tari. Seni suara pengaruh tradisi Islam antara lain azan, qiraah, dan kasidah. Azan adalah seruan untuk mengajak orang melakukan salat. Qiraah merupakan seni baca Alquran secara indah. Sedangkan kasidah adalah nyanyian pujian kepada Tuhan. Perkembangan seni tari yang mengandung unsur Islam adalah Tari Seudati dari Aceh.
SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
KERAJAAN SAMUDERA PASAI
ssssssdKerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malik As-Saleh pada abad ke-13
SUMBER-SUMBER SEJARAHNYA :
Tulisan pada nisan Sultan Malik Al-Saleh
Berita Marcopolo dan Ibnu Batutah
Hikayat raja-raja Pasai
Hikayat raja-raja Pasai
Raja-raja yang memerintah :
1. Nazimuddin al Kamil
- Pada tahun 1238 M, ia mendapat tugas merebut Pelabuhan Kambayat di Gujarat yang dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur,
- Nazimun al Kamil mendirikan Samudera Pasai dengan tujuan untuk dapat menguasai perdagangan rempah-rempah dan lada,
- Pada masa pemerintahannya, secara politis Kerajaan Samudera berada di bawah kekuasaan Majapahit.
- Perkawinan Sultan Malikul Saleh dengan Putri Ganggang Sari dapat memperkuat kedudukannya di daerah pantai timur Aceh, sehingga Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan di Selat Malaka.
- Pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa penting, yaitu saat putra Sultan Malikul Saleh yang bernama Abdullah memisahkan diri ke daerah Aru (Barumun) dan bergelar Sultan Malikul Mansur (ia kembali kepada aliran Syi’ah).
1. Nazimuddin al Kamil
- Merupakan pendiri Kerajaan Samudera Pasai , ia seorang Laksamana laut dari Mesir,
2. Sultan Malikul Saleh (1258-1297 M)
- Semula menganut alirah Syi’ah kemudian berbalik menganut aliran Syafei,
3. Sultan Malikul Thahir (1297-1326 M)
- Merupakan putra Sultan Malikul Saleh,
SEBAB – SEBAB KERUNTUHAN
- Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan
- Kalah bersaing dengan Kerajaan Malaka
KERAJAAN MALAKA
Raja-Raja Yang memerintah :
1. Iskandar Syah (1396-1414 M)
- Pada abad ke-15 M, di Majapahit terjadi perang paregreg yang mengakibatkan Paramisora (Parameswara) melarikan diri bersama pengikutnya dari daerah Blambangan ke Tumasik (Singapura), kemudian melanjutkan perjalanannya sampai ke Semenanjung Malaya dan mendirikan Kp. Malaka
-Secara geografis, posisi Kp. Malaka sangat strategis, yaitu di Selat Malaka, sehingga banyak dikunjungi para pedagang dari berbagai Negara terutama para pedagang Islam, sehigga kehidupan perekonomian Kp. Malaka berkembang pesat,
- Untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di Malaka, maka Paramisora menganut agama Islam dan merubah namanya menjadi Iskandar Syah, kemudian menjadikan Kp. Malaka menjadi Kerajaan Islam.
- Untuk menjaga keamanan Kerajaan Malaka, Iskandar Syah meminta bantuan kepada Kaisar China dengan menyatakan takluk kepadanya (1405 M).
2. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424 M)
- Merupakan putra dari Iskandar Syah, pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka diperluas lagi hingga mencapai seluruh Semenanjung Malaya,
3. Mudzafat Syah (1424-1458 M)
- Setelah berhasil menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah, ia kemudian naik tahta dengan gelar sultan (Mudzafat Syah merupakan raja Kerajaan Malaka yang pertama bergelar Sultan),
4. Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M)
- Merupakan putra dari Sultan Mudzafat Syah.
- Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara.
- Puncak kejayaan dicapai berkat Sultan Mansyur Syah meneruskan politik ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaanya, baik di Semananjung Malaya maupun di wilayah Sumatera Tengah (Kerajaan Siam berhasil ditaklukan). RajaSiam tewas dalam pertempuran , tetapi putra mahkotanya ditawan dan dikawinkan dengan putri sultan sendiri kemudian diangkat menjadi raja dengan gelar Ibrahim. Indragiri mengakui kekuasaan Malaka.
5. Sultan Alaudin Syah (1477-188 M)
- Merupakan putra dari Sultan Mansyur Syah
6. Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)
- Merupakan putra dari Sultan Alaudin Syah
Keruntuhan
Kerajaan Malaka runtuh karena Dikuasai Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque 1511.
KERAJAAN ACEH
Sumber Sejarah :
-Bustanussalatin karangan Nuruddin Ar-Raniri.
Raja yang memerintah :
1.Sultan Ali Mughayat Syah (Pendiri)
- Merupakan raja pertama di Kerajaan Aceh.
-Pada masa pemerintahannya, diadakan perluasan wilayah kebeberapa daerah di wilayah Sumatera Utara
-seperti daerah Daya,dan Pasai, bahkan melalukan serangan terhadap Portugis yang berkedudukan di Malaka dan menyerang Kerajaan Aru.
2.Sultan Salahudin
-Merupakan putera dari Sultan Ali Mughayat Syah
-Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mengalami kemerosotan yang sangat tajam, karena Sultan Salahuddin tidak memperdulikan pemerintahannya. Akhirnya Sultan Salhuddin digantikan saudaranya yang bernama Alauddin Riayat Syah-al-Kahar untuk menyelematkan Kerajaan Aceh.
3.Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar
-Pada masa pemerintahannya, diadakan berbagai perubahan dan perbaikan dalam segala bentuk pemerintahan Kerajaan Aceh. Diadakan perluasan wilayah dengan menyerang Kerajaan Malaka (tapi gagal0. Kerajaan Aru berhasil didtaklukan.
-Setelah Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar wafat, Kerajaan Aceh mengalai kemunduran yang sangat tajam. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Baru setelah Sultan Iskandar Syah naik tahta , Kerajaan Aceh mengalami perkembangan yang pesat.
4.Sultan Iskandar Muda(Aceh mencapai puncak kejayaan)
-Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Aceh, Sultan Iskandar Muda melakukan serangan terhadap portugis di Malaka dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya dengan tujuan menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada.
- Sultan Iskandar Muda menolah permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian barat.
-Kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah-daerah seperti Aru, Pahang, Kedah, Perlak dan Indragiri. (sehingga wilayah kekuasaannya sangat luas).
5.Sultan Iskandar Thani (Aceh mengalami keruntuhan)
-Merupakan menantu dari Sultan Iskandar Muda
- Ia memerintah dengan meneruskan tradisi kekuasaan Sultan Iskandar Muda
- Pada masa pemerintahannya, hidup seorang ulama besar yang bernama Nuruddin ar-Raniri yang menulis sejarah Aceh berjudul Bustanu’ssalatin. Sebagai ulama besar, ia sangat dihormati oleh Sultan dan keluarganya serta rakyat Aceh
- Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tahta kerajaan diteruskan oleh permaisurinya (putri Sultan Iskandar Syah) dengan gelar Putri Sri Alam Permaisuri (1641-1675 M).
Keruntuhan
Kerajaan aceh runtuh karena Kekalahan Aceh melawan Portugis (1629), daerah taklukan memisahkan diri.
KERAJAAN DEMAK
- Munculnya : Nama pertamanya adalah Bintaro dan merupakan Vasal dari Majapahit. Muncul akibat melemahnya Majapahit dan bantuan bupati daerah pesisir.
-Waktunya : 1478 M (Abad ke-XV M)
-Letaknya : Jawa Tengah
Raja- Raja yang memerintah :
1.Raden Patah (Pendiri)
2.Adipati Unus
3.Sultan Trenggana
Runtuhnya : Perebutan kekuasaan sepeninggal Sultan Trenggono dan berdirilah Kerajaan Pajang (Jaka Tingkir).
KERAJAAN BANTEN
Berawal sekitar tahun 1526
Munculnya :
Daerah Banten di Islamkan oleh Fatahilah dari Demak, dan diserahkan kepada Puteranya Sultan Hasanudin.
Rajanya :
1. Sultan Hasanudin (Sultan Pertama)
2.Panembahan Yusuf
3. Maulana Muhammad
4.Abu Mufakir
5.Sultan Ageng Tirtayasa (Banten mencapai kejayaannya)
6. Sultan Haji / Sultan Abdul Kahar
Runtuhnya :
- Perang Saudara anatara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji yang dibantu VOC.
KERAJAAN PAJANG
Munculnya : Jaka Tingkir mengalahkan Arya Penangsang dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
Waktunya : 1568 M (Abad ke-XVI M).
Letaknya : Pajang
Sumber Sejarah : Babad Tanah Jawi.
1.Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)
2. Pangeran Benowo
Runtuhnya : Perebutan kekuasaan setelah kematian Jaka Tingkir, dan akhrnya Pajang direbut oleh Sutawijaya (Panembahan Senopati) dari Mataram.
KERAJAAN MATARAM ISLAM
Rajanya :
Panembahan Senopati (pendiri Mataram Islam).
Raden Mas Jolang
Sultan Agung (Mataram mencapai puncak kejayaannya)
Amangkurat I (Mataram mulai merosot)
Amangkurat II
Runtuhnya :
-Perjanjian Giyanti : Mataram dibagi 2. Kasultanan Yogyakarta kepada Hamengkubuwono I dan kesuhunan Surakarta kepada Pakubuwono III.
-Perjanjian Salatiga : Mataram dibagi 4. Kesultanan Yogyakarta, Kesuhunan Surakarta, Pakualaman, Mangkunegaran.
KERAJAAN Goa dan Tallo (Makasar)
Munculnya : Karena Islam berkembang pesat di Makasar, maka Raja Makasar memeluk Islam dan bergelar Sultan Alauddin.
Waktunya : Abad ke-XVII M.
Letaknya : Makasar, Sulawesi Selatan.
Rajanya
1.Sultan Alauddin (Pendiri)
2.Sultan Hasanuddin (Makasar mencapai puncak kejayaan).
3.Mapasomba (Raja Terakhir)
Runtuhnya : Ditaklukan oleh Belanda.
KERAJAAN TERNATE
Munculnya : Karena mengandung rempah-rempah maka Ternate berkembang menjadi kerajaan besar yang ada sejak abad ke-XIII M.
Waktunya : Kesultanan Ternate berdiri abad ke-XV M.
Letaknya : Ternate, Maluku.
Rajanya
Sultan Marhum (Sultan pertama)
Zainal Abidin
Sultan Sirrulah
Sultan Khairun
Sultan Baabulah (ternate mencapai puncak kejayaannya).
Runtuhnya : Dikuasai Belanda.
Uli Lima : Persekutuan lima bersaudara yaitu Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon.
KERAJAAN Tidore
Munculnya : Berdiri pada abad ke-XI. Akibat dakwah dari Syekh Mansyur. Tidore menjad kerajaan Islam pada abad ke-XV M.
Waktunya : 1471 M (Abad ke-XV M).
Letaknya : Tidore, Maluku (sebelah selatan Ternate).
Rajanya :
1.Sultan Nuku (Tidore mencapai puncak kejayaanya)
2.Zainal Abidin.
Runtuhnya : Dikuasai Belanda.
Uli Siwa : persekutuan sembilan bersaudara yaitu Tidore, Makyan, Jahilolo, Halmahera, Pulau Raja Ampat, Seram Timur, Irian Jaya, dan pulau-pulau kecil sampai ke Irian Jaya.
Langganan:
Postingan (Atom)